Rabu, 27 Februari 2013

Mimpi dalam puisi

Telah sampailah saat
Dikala lita nertemu dalam keadaan darurat
Basah kuyupnya keringat
Tak membelenggu keadaan yang semangat
         Hati saya tak tenang waktu itu
         Susah bingung menjadi satu
         Senyum pahit kau ulurkan tanganmu
         Hanya demi tujuan yang tertentu
Satu periode kemudian
Entah rasanya apa demikian
Terasa gugup pada satu panggilan
Sampailah pesan yang tak bertuan
         Beta buka pesan di balik pintu belakang
         Senyum manis pertanda senang bukan kepalang
         Teringat masa yang terkenang
         Dimana beta harus balas hutang
Satu per satu surat tuan mengadu
Di bilik gerbang Agung melihatmu aku
Siapa nama tuan, Siapa tahu
Hanya dapat membalas pesan tuan dalam batinku
         Pada saat Beta akan membalas surat
         Dimana Beta terhalang oleh adat
         Semua desakan membuat Beta terjerat
         Tak patuh adat berarti menentang kodrat



to be continued...

1 komentar: